Guna mencerdaskan para peserta didik atau para siswa di Kabupaten Luwu Utara. Perpustakaan Daerah melakukan kunjungan di setiap sekolah dengan kendaraan dinas Perpustaan Keliling. Kegiatan ini bertujuan agar para siswa atau peserta didik menjadi pintar dan memperoleh informasi pengetahuan dari buku-buku yang dibawa oleh mobil dinas perpustakaan keliling. Para siswa diberi kempatan untuk membaca sepuasnya dan diberi kesempatan pula untuk meminjam buku tersebut dalam jangka waktu satu minggu. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SDN 117 Cendana Putih II Kecamatan Mappedeceng Kabupaten Luwu Utara.
Kepala SDN 117 Cendana Putih II Bapak Mashuri, S.Pd. mengucapkan banyak terima kasih atas kunjungannya. Kunjungan ini sangat bermanfaat bagi para guru dan siswa. Karena berbagai pengetahuan telah disediakan diperpustakaan keliling ini. Diharapkan agar para siswa dan guru rajin untuk membaca buku. Karena dengan rajin membaca buku kita akan memperoleh informasi dan pengetahuan lebih banyak.
www.luwuutara.go.idPerpustakaan KelilingPerpustakaan Keliling
Para siswa sedang asyik membaca buku yang dibawa oleh
Perpuskel Daerah Kab. Luwu Utara.
Yuuuuk........kita cari buku yang bagus untuk dibaca.
Naaahh....ini baru aku temukan buku yang cocok dengan selera saya.
Baca ya ...!!! jangan cuman dipinjam doang.
Terima Kasih atas Kunjungannya di SDN 117 Cendana Putih II.
Belajar adalah merupakan kunci sukses untuk meraih suatu cita-cita. Tanpa belajar maka kita akan menjadi bangsa yang bodoh, dan dipandang rendah oleh bangsa lain. Jangan pernah putsus asa untuk belajar. Dan tidak ada kata terlambat dalam belajar. Belajar sejak dari ayunan sampai mati. " Long Life Education "
Jumat, 15 April 2011
Pertandingan Olah Raga Antar Sekolah
Dalam rangka mencari bakat para siswa dibidang olah raga, baru –baru ini dilaksanakan kegiatan pertandingan olah raga antar sekolah se kecamatan Mappedeceng.Kegiatan olah raga ini berlangsung selama sepekan dimulai dari tanggal 11 sampai dengan 16 April 2011. Kegiatan Olah Raga ini di pusatkan di lapangan Desa Cendana Putih I Kecamatan Mappedeng Kabupaten Luwu Utara. Cabang olah raga yang dipertandingkan antara lain sepak bola, bulu tangkis, takraw, catur dan cabang atletik. Dalam pertandingan ini SDN 117 Cendana Putih keluar sebagai juara II dalam pertandingan sepak bola babak final melawan SDN 112 To'bulo Kecamatan Mappedeceng.
Kedepan kegiatan ini mudah-mudahan dapat dilaksanakn dengan sebaik-baiknya. Tidak terjadi ketimpangan dan diskomunikasi. Masalahnya ada kegiatan pertandingan yang baru disampaikan kepada pihak sekolah secara mendadak. Sehingga kesiapan siswa tidaklah maksimal. Ini suatu pembelajaran yang sangat berharga agar kedepan pelaksanaan jauh lebih baik. Kepada para pemenang jangan merasa bangga tingkatkan terus. Bagi yang belum sempat meraih juara masih ada kesempatan untuk terus berlatih agar lebih
baik lagi. Salam Olah Raga.
Foto-Foto Tim Pemain Sepak Bola U 10 SDN 117 Cendana Putih II
Kecamatan Mappedeceng Kab. Luwu Utara.
Rabu, 13 April 2011
Kalimat Pesan-pesan dan Renungan
Janganlah kamu mengambil hak orang lain
Karena boleh jadi Allah akan memberi balasan
Kepadamu dan keluargamu
Janganlah kamu menyakiti perasaan orang lain
Karena Tuhan akan membalas terhadap orang yang teraniaya.
Janganlah kamu berlaku sombong dan takabbur
Karena kesombongan dan takabbur tidak pantas
menjadi pakaian manusia.
Janganlah kamu suka menfitnah orang lain
Karena fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan
dan bertujuan menjelekkan yang difitnah
padahal sesungguhnya tidaklah demikian
Jumat, 08 April 2011
UAS/UAN Sebagai Alat Evaluasi Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2004 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang mulia ini disusunlah kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan dan metode pembelajaran. Kurikulum digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Untuk melihat tingkat pencapaian tujuan pendidikan, diperlukan suatu bentuk evaluasi.
Dengan demikian evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.
Ujian akhir nasional (UAN) merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan Pemerintah yang, menurut pendapat saya, merupakan bentuk lain dari Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang sebelumnya dihapus. Benarkah UAN merupakan alat ukur yang sesuai untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan? Tulisan ini mencoba untuk mengupas apakah evaluasi dalam bentuk UAN dapat menjawab pertanyaan tentang tingkat ketercapaian tujuan pendidikan. Pembahasan dimulai dari tujuan pendidikan, evaluasi, dan diakhiri dengan rekomendasi tentang perlu dan tidaknya evaluasi yang bersifat nasional.
Dengan demikian evaluasi pendidikan merupakan salah satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari rencana pendidikan. Namun perlu dicatat bahwa tidak semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali.
Ujian akhir nasional (UAN) merupakan salah satu alat evaluasi yang dikeluarkan Pemerintah yang, menurut pendapat saya, merupakan bentuk lain dari Ebtanas (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang sebelumnya dihapus. Benarkah UAN merupakan alat ukur yang sesuai untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan? Tulisan ini mencoba untuk mengupas apakah evaluasi dalam bentuk UAN dapat menjawab pertanyaan tentang tingkat ketercapaian tujuan pendidikan. Pembahasan dimulai dari tujuan pendidikan, evaluasi, dan diakhiri dengan rekomendasi tentang perlu dan tidaknya evaluasi yang bersifat nasional.
Evaluasi seharusnya dapat memberikan gambaran tentang pencapaian tujuan sebagaimana yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003. Evaluasi seharusnya mampu memberikan informasi tentang sejauh mana kesehatan peserta didik. Evaluasi harus mampu memberikan tiga informasi penting yaitu penempatan, mastery, dan diagnosis. Penempatan berkaitan dengan pada level belajar yang mana seorang anak dapat ditempatkan sehingga dapat menantang tetapi tidak frustasi? Mastery berkaitan dengan apakah anak sudah memiliki pengetahuan dan kemampuan yang cukup untuk menuju ke tingkat berikutnya? Diagnosis berkaitan dengan pada bagian mana yang dirasa sulit oleh anak? (McNeil, 1977:134-135). UAN yang dilakukan hanya dengan tes akhir pada beberapa mata pelajaran tidak mungkin memberikan informasi menyeluruh tentang perkembangan peserta didik sebelum dan setelah mengikuti pendidikan.
Suasan Ujian Akhir Sekolah (UAS) di SDN 117 Cendana Putih II
Tampak Peserta UAS sedang mengamati soal UAS
Guru sedang mengawasi jalan UAS
Suasana UAS di ruang II SDN 117 C. Putih II
Suasana UAS di ruang III SDN 117 Cendana Putih II
Langganan:
Postingan (Atom)